CINCIN CINTO ADO
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang kakek yang tinggal sendirian
dihutan, pada saat muda beliau terkenal sangat sakti mandraguna, beliau memilih
tinggal sendirian dihutan, beliau bernama ki alam baqa,
Saat fajar mulai menyingsing, dan malam akan berganti siang dengan
hembusan angin pagi yang menyejukkan beliau berencana hendak pergi ke sungai,
sesampainya disungai beliaupun melihat sesuatu yang hanyut dari hulu sungai,
setelah beliau cermati dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya ternyata itu adalah sebuah ranjang lalu beliau sangat
terkejut melihat ranjang itu ternyata dalam ranjang itu ada seorang bayi
laki-laki didalamnya, kemudian sang kakek mengambil bayi itu dan meletakkannya
ditepi sungai.
Beliau sangat kasihan melihat bayi tersebut, kemudian sang kakek
bertanya-tanya dalam hatinya: “ siapakah
yang tega membuang darah dagingnya sendiri”. Karena beliau hidup sebatang
kara dan tidak memiliki keturunan beliau berpikir untuk mengangkat bayi tersebut
sebagai cucunya dan beliau memberikan bayi itu nama ARYA.
Dengan penuh kasih sayang sang kakek merawat dan membesarkannya, hari
demi hari, tahun demi tahun yang mereka lalui sang bayipun mulai beranjak
remaja dan sang kakek membekali arya dengan ilmu bela diri dan akhlak yang baik.
Semakin hari semakin matang ilmu yang diturunkan sang kakek kepada arya,
semua ilmu bela diri dan akhlak telah dikuasai dengan sempurna oleh arya,
karena arya memiliki kecedasan dan sangat mudah mencerna ilmu dari sang kakek.
Selain itu arya adalah seorang anak yang rajin, tekun, penurut serta
sopan, karena itulah sang kakek menganggap arya cucu kandungnya sendiri.
Setelah beranjak usia dewasa, sang kakek menganggap sudah waktunya arya
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya, lalu beliau menceritakan
kepada arya bagaimana beliau memenemukan arya dan mengatakan beliau bukalah
kakek kandung arya yang sebenarnya.
Kemudian arya sangat terkejut dan kecewa karena arya telah menganggap
kakek sebagai kakek kandungnya sendiri, tapi walau bagaimanapun arya dapat
menerima keadaan itu dengan ikhlas.
Selain itu sang kakek juga
menceritakan kepada arya bahwa beliau juga menemukan sebuah kalung, dimana
kalung tersebut ditemukan kakek ketika beliau menemukan arya saat beliau mengangkat
arya dari rangjang.
Pada saat matahari mulai tenggelam dan siang akan berganti malam sambil
duduk depan gubuk dimana mereka tinggal, terlintas di pikirannya untuk berkelana
untuk mencari jati dirinya
Kemudian saat malam mulai sunyi hanya ditemani oleh suara jangkrik dan
hembusan angin malam arya menemui sang kakek dan mengungkapkan apa yang sedang
terlintas dalam pikirannya
Dan sang kakek memenuhi apa yang arya inginkan.........
Keesokan paginya arya pun pamit kepada sang kakek, dan beliau berharap
dengan kalung tersebut dapat menjadi petunjuk bagi arya mencari siapa orang tua
kandungnya dan sang kakek mengingatkan kepada arya untuk tidak melepaskan
kalung yang dipakainya itu
Setelah berpamitan dengan kakeknya, maka berangkatlah arya berkelana
mencari siapa kedua orang tuanya yang selama ini membuangnya.
Sekian lama berjalan mentari pun beranjak diupuk barat, tandanya malam
akan tiba, maka arya berencana untuk mencari penginapan (tempat istirahat), dan
setelah beberapa lama kemudian sampailah arya pada sebuah kampung dan ia
memutuskan untuk menginap di kampung tersebut.
Kemudian arya menetap disalah satu rumah penduduk kampung itu, sambil
berbincang dengan pemilik rumah, ternyata didesa tersebut malamnya selalu
diteror siluman penculik bayi dibawah umur.
Sipemilik rumah bermohon kepada arya untuk membantu warga kampung
tersebut dan arya pun berjanji akan menolong semampunya.
Seperti malam-malam sebelumnya saat malam tiba siluman itupun datang
mencari mangsanya, sasarannya kali ini adalah rumah yang ditempati arya,
kebetulan sipemilik rumah mempunyai anak kecil yang baru berumur 2 tahun.
Ketika siluman itu menerobos masuk rumah, arya pun telah berdiri di depan
siluman tersebut dan berkata: hai
siluman.. apa yang menyebabkan engkau meresahkan kampung ini?? Tanpa
menjawab siluman itu langsung menyerang arya dan akh hiak huk..... terjadilah
perkelahian antara arya dan siluman tersebut.
Dengan bekal yang telah ditanamkan kakeknya, arya pun berhasil
mengalahkan siluman itu sehingga siluman itu minta ampun kepada arya dan berjanji
tidak akan mengganggu serta mencuri anak kecil lagi
sehingga mulai saat itu warga kampung sangat terbantu atas pertolongan
arya dan arya dikenal sebagai pembela kebenaran
Sekian lama menetap didesa itu arya pun melanjutkan petualangannya,
Di perjalanan ia bertemu dengan seorang pengemis yang sudah sangat tua,
lalu arya memberikan sekeping uang sen dan kakek itupun mengucapkan terima
kasih kepada arya
Kemudian kakek tua itu memegang perutnya, dalam hati arya berkata (kasihan kakek tua ini, pasti ia sangat
lapar). Lalu arya mengeluarkan bungkusan nasi dari keranjang yang
dibawanya, karena nasi itu cuma satu bungkus arya pun menawarkan sama-sama
makan nasi yang satu bungkus tersebut.
Selesai makan, kakek tua berpamitan untuk melanjutkan kegian nya, sebelum
kakek tua meninggalkan arya beliau memberikan sebuah benda yang dikeluarkannya
dari pakaiannya kepada arya.
“sebagai ucapan terima kasih ku, ku berikan cincin ini kepadamu, Kelak
benda ini akan berguna bagimu, apapun permintaanmu selagi hatimu bersih maka
keinginanmu itu pasti akan terwujud karena cincin ini adalah cincin cinto ado,
apo kehendak segalo ado”.
Setelah kakek tersebut berkata lalu sang kakek pergi, setelah beberapa
langkah kakek tersebut menghilang.
kemudian arya melanjutkan perjalanannya kembali.
Hari berganti hari arya berjalan, gunung tinggi didaki, lautan luas
disebrangi, pembekalan aryapun habis, maka ia teringat dengan cincin cinto ado
yang diberikan kakek yang ditolongnya waktu itu, arya pun berkata kepada cincin
itu
“hai cincin cinto ado,apo kehendak
segalo ado, aku sangat lapar, berikanlah aku nasi”,
Sekecap nasi sudah ada disebelah arya. Ternyata cincin ini memang sakti.
Sehingga cincin ini digelari cincin cinto ado sebab apa segala kehendak pasti
ada
Selesai makan arya kembali
melanjutkan perjalannannya dan sampailah arya disebuah kerajaan yang sangat
megah, dan disana banyak penduduk berkumpul, ternyata raja sedang mengumumkan
kepada seluruh rakyat penjuru dunia
“barang siapa yang mampu membangunkan
putriku dari tidurnya, maka bila ia laki-laki akan ku jadikan menantuku dan
bila ia perempuan akan ku angkat ia menjadi anakku”(kata raja).
Setelah berita itu tersebar keseluruh penjuru dunia, Maka mulailah para tabit-tabit
silih berganti mencoba mengobati putri raja namun sekian banyak yang
mengobatinya namun tidak ada satupun yang berhasil menyembuhkan sang putri
tersebut
Tergeraklah hati arya ingin mencoba mengobati putri raja tersebut, dengan
rendah hati ia berkat kepada raja,
kita berdo’a semuanya mudah-mudahan putri baginda bisa sembuh” (kata
arya).
Rajapun mempersilakan arya untuk mengobati anak kesayangannya itu
Pelan-pelan ia menghampiri sang putri, kemudian setelah sampai didekat
putri itu, arya segara mengeluarkan cincinnya, kemudian berkata; “Hai
cincin cinto ado, apo kehendak segalo ado,sembuhkanlah anak baginda rajaku ini”
(sambil mendekatkan cincinnya di wajah putri tersebut)
Tak berapa kemudian sang putripun terbangun dari tidurnya yang bertahun
tahun, sesuai dengan janji raja barang siapa yang bisa menyembuhkan putrinya
bila ia laki-laki akan jadi menantunya dan bila perempuan akan dijadikan
anaknya, ternyata aryalah yang berhasil menyembuhkan putri raja dan aryapun akan
dinikahkan dengan putri raja
Mendengar berita bahwa raja akan menikahkan anaknya yang cantk itu dengan
arya, para pendekar-pendekar dari berbagai perguruan tidak setuju dengan
keputusan yang diambil oleh raja, mereka menuntut kepada raja untuk mengadakan
sayembara
Arya merasa tertantang yang diungkapkan para pendekar itu lalu arya
menyutujui usulan tersebut
Raja merasa tidak bijaksana karena
telah melanggar janjinya itu kepada arya tapi arya menyetui dilaksanakannya syembara untuk
mencari pemenang, dan pemenang dari sayembara tersebut akan menikah dengan
putri raja, maka rajapun menyutujuinya
Keesokan harinya raja mengumumkan kepada seluruh rakyat bahwa akan
silaksanakan sayembara untuk mencari suami dari anaknya
Dan raja mengundang seluruh pendekar-pendekar dari berbagai aliran (perguruan)
untuk mengikuti sayembara
Dan rajapun mengundang kerajaan tetengga untuk menyaksikan pertunjukan
sayembara tersebut
Hari pertunjukkan sudah tiba, satu demi satu orang-orang mulai berkumpul
di tempat dilaksanakannya sayembara tersebut, dan raja tetangga pun telah
sampai dan tidak sabar melihat pertunjukan yang sangat meriah itu
Satelah semua undangan sampai ditempat dilaksanakannya sayembara, raja
pun membuka sayembara tersebut
Hiak........hiak.........hiak (terdengar suara pertarungan)
Dari sekian banyak yang bertarung tinggallah dua diantara mereka yang
masih bertahan yaitu arya dan pendekar dari perguruan di lembah sungai merao
Sebelum berlaga, arya pun meminta kepada cincinnya “ wahai cincin cinto ado, apa kehendak sigalo ado, selamatkanlah aku saat
bertarung nanti”. Arya segera menaiki pangung sayembara itu
Maka terjadilah pertarungan yang hebat, pertarungan ini berlangsung
selama 3 hari 3 malam karena keduanya sama-sama sakti, sekian lama bertarung
arya pun berhasil melumpuhkan lawannya, dan disaat arya berhasil mengalahkan
lawannya tiba-tiba anak panah menancap didadanya yang tidak diketahui siapa
pelakunya, (memang sudah direncanakan oleh pendekar lembah sungai merao yang
menjadi lawan arya)
Tanpa disadari cincin cinto ado yang dimiliki arya mengeluarkan cahaya,
cincin itu itu menggerakkan tangan arya dengan sigap mencabut anak panah dari
dadanya lagsung diarahkan ke pemanah itu, cap..... terjatuh sipemanah itu dari
atas kayu (ternyata sipemanah itu dari atas kayu)
Ternyata anak panah itu tidak menusuk dadanya hanya sampai ke bagian
bajunya saja, Walaupun anak panah itu tidak berhasil menebus dadanya tapi baju
arya sobek akibat anak panah tersebut
Sang raja tetangga yang hadir menyaksikannya terkejut karena kalung yang
dikenakan arya itu ternyata adalah kalung yang dikenakan kepada bayinya ketika
ia mebuangnya, (dikarenakan waktu itu suasana kerajaan sedang kacau, karena
takut bayinya terbunuh rajapun memutuskan membuang anaknya itu)
Pada hari itu terungkaplah siapa arya yang sebenarnya, ternyata arya
adalah seorang anak raja yang dibuang orang tuanya waktu kecil, arya pun sangat
bahagia akhirnya ia bisa bertemu oranga tua kandungnya sendiri
Dan akhirnya Arya pun dinobatkan menjadi pemenang sayembara tersebut
Dan manikahlah arya dengan putri raja, merekapun hidup bahagia selamanya.
BIODATA NARASUMBER
NAMA :
KUMPAN (Alm) / Kakek
UMUR : 73
TAHUN
PEKERJAAN : TANI
ALAMAT : MUKAI
TINGGI, Kec.SIULAK, Kab. KERINCI
NAMA :
HARWAN / Ayah
UMUR : 48
TAHUN
PEKERJAAN : TANI
ALAMAT : MUKAI
TINGGI, Kec.SIULAK, Kab. KERINCI
BIODATA PENULIS
NAMA : ARIYAL
TTL :
MUKAI TINGGI, 01 AGUSTUS 1988
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
PEKERJAAN : WIRASWASTA
ALAMAT : DUSUN 1 MUKAI TINGGI Kec. SIULAK Kab. KERINCI
No. HP : 082377655688
Tidak ada komentar:
Posting Komentar