Minggu, 06 April 2014

CINCIN CINTO ADO



CINCIN CINTO ADO

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang kakek yang tinggal sendirian dihutan, pada saat muda beliau terkenal sangat sakti mandraguna, beliau memilih tinggal sendirian dihutan, beliau bernama ki alam baqa,

Saat fajar mulai menyingsing, dan malam akan berganti siang dengan hembusan angin pagi yang menyejukkan beliau berencana hendak pergi ke sungai, sesampainya disungai beliaupun melihat sesuatu yang hanyut dari hulu sungai, setelah beliau cermati dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya ternyata itu adalah sebuah ranjang lalu beliau sangat terkejut melihat ranjang itu ternyata dalam ranjang itu ada seorang bayi laki-laki didalamnya, kemudian sang kakek mengambil bayi itu dan meletakkannya ditepi sungai.

Beliau sangat kasihan melihat bayi tersebut, kemudian sang kakek bertanya-tanya dalam hatinya: “ siapakah yang tega membuang darah dagingnya sendiri”. Karena beliau hidup sebatang kara dan tidak memiliki keturunan beliau berpikir untuk mengangkat bayi tersebut sebagai cucunya dan beliau memberikan bayi itu nama ARYA.  

Dengan penuh kasih sayang sang kakek merawat dan membesarkannya, hari demi hari, tahun demi tahun yang mereka lalui sang bayipun mulai beranjak remaja dan sang kakek membekali arya dengan ilmu bela diri dan akhlak yang baik.

Semakin hari semakin matang ilmu yang diturunkan sang kakek kepada arya, semua ilmu bela diri dan akhlak telah dikuasai dengan sempurna oleh arya, karena arya memiliki kecedasan dan sangat mudah mencerna ilmu dari sang kakek.

Selain itu arya adalah seorang anak yang rajin, tekun, penurut serta sopan, karena itulah sang kakek menganggap arya cucu kandungnya sendiri.

Setelah beranjak usia dewasa, sang kakek menganggap sudah waktunya arya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terhadapnya, lalu beliau menceritakan kepada arya bagaimana beliau memenemukan arya dan mengatakan beliau bukalah kakek kandung arya yang sebenarnya.

Kemudian arya sangat terkejut dan kecewa karena arya telah menganggap kakek sebagai kakek kandungnya sendiri, tapi walau bagaimanapun arya dapat menerima keadaan itu dengan ikhlas.

 Selain itu sang kakek juga menceritakan kepada arya bahwa beliau juga menemukan sebuah kalung, dimana kalung tersebut ditemukan kakek ketika beliau menemukan arya saat beliau mengangkat arya dari rangjang.

Pada saat matahari mulai tenggelam dan siang akan berganti malam sambil duduk depan gubuk dimana mereka tinggal, terlintas di pikirannya untuk berkelana untuk mencari jati dirinya

Kemudian saat malam mulai sunyi hanya ditemani oleh suara jangkrik dan hembusan angin malam arya menemui sang kakek dan mengungkapkan apa yang sedang terlintas dalam pikirannya

Dan sang kakek memenuhi apa yang arya inginkan.........

Keesokan paginya arya pun pamit kepada sang kakek, dan beliau berharap dengan kalung tersebut dapat menjadi petunjuk bagi arya mencari siapa orang tua kandungnya dan sang kakek mengingatkan kepada arya untuk tidak melepaskan kalung yang dipakainya itu
Setelah berpamitan dengan kakeknya, maka berangkatlah arya berkelana mencari siapa kedua orang tuanya yang selama ini membuangnya.

Sekian lama berjalan mentari pun beranjak diupuk barat, tandanya malam akan tiba, maka arya berencana untuk mencari penginapan (tempat istirahat), dan setelah beberapa lama kemudian sampailah arya pada sebuah kampung dan ia memutuskan untuk menginap di kampung tersebut.

Kemudian arya menetap disalah satu rumah penduduk kampung itu, sambil berbincang dengan pemilik rumah, ternyata didesa tersebut malamnya selalu diteror siluman penculik bayi dibawah umur.

Sipemilik rumah bermohon kepada arya untuk membantu warga kampung tersebut dan arya pun berjanji akan menolong semampunya.

Seperti malam-malam sebelumnya saat malam tiba siluman itupun datang mencari mangsanya, sasarannya kali ini adalah rumah yang ditempati arya, kebetulan sipemilik rumah mempunyai anak kecil yang baru berumur 2 tahun.

Ketika siluman itu menerobos masuk rumah, arya pun telah berdiri di depan siluman tersebut dan berkata: hai siluman.. apa yang menyebabkan engkau meresahkan kampung ini?? Tanpa menjawab siluman itu langsung menyerang arya dan akh hiak huk..... terjadilah perkelahian antara arya dan siluman tersebut.

Dengan bekal yang telah ditanamkan kakeknya, arya pun berhasil mengalahkan siluman itu sehingga siluman itu minta ampun kepada arya dan berjanji tidak akan mengganggu serta mencuri anak kecil lagi

sehingga mulai saat itu warga kampung sangat terbantu atas pertolongan arya dan arya dikenal sebagai pembela kebenaran

Sekian lama menetap didesa itu arya pun melanjutkan petualangannya,

Di perjalanan ia bertemu dengan seorang pengemis yang sudah sangat tua, lalu arya memberikan sekeping uang sen dan kakek itupun mengucapkan terima kasih kepada arya

Kemudian kakek tua itu memegang perutnya, dalam hati arya berkata (kasihan kakek tua ini, pasti ia sangat lapar). Lalu arya mengeluarkan bungkusan nasi dari keranjang yang dibawanya, karena nasi itu cuma satu bungkus arya pun menawarkan sama-sama makan nasi yang satu bungkus tersebut.

Selesai makan, kakek tua berpamitan untuk melanjutkan kegian nya, sebelum kakek tua meninggalkan arya beliau memberikan sebuah benda yang dikeluarkannya dari pakaiannya kepada arya.

 “sebagai ucapan terima kasih ku, ku berikan cincin ini kepadamu, Kelak benda ini akan berguna bagimu, apapun permintaanmu selagi hatimu bersih maka keinginanmu itu pasti akan terwujud karena cincin ini adalah cincin cinto ado, apo kehendak segalo ado”.

Setelah kakek tersebut berkata lalu sang kakek pergi, setelah beberapa langkah kakek tersebut menghilang.

kemudian arya melanjutkan perjalanannya kembali.

Hari berganti hari arya berjalan, gunung tinggi didaki, lautan luas disebrangi, pembekalan aryapun habis, maka ia teringat dengan cincin cinto ado yang diberikan kakek yang ditolongnya waktu itu, arya pun berkata kepada cincin itu

hai cincin cinto ado,apo kehendak segalo ado, aku sangat lapar, berikanlah aku nasi”,

Sekecap nasi sudah ada disebelah arya. Ternyata cincin ini memang sakti. Sehingga cincin ini digelari cincin cinto ado sebab apa segala kehendak pasti ada

 Selesai makan arya kembali melanjutkan perjalannannya dan sampailah arya disebuah kerajaan yang sangat megah, dan disana banyak penduduk berkumpul, ternyata raja sedang mengumumkan kepada seluruh rakyat penjuru dunia

barang siapa yang mampu membangunkan putriku dari tidurnya, maka bila ia laki-laki akan ku jadikan menantuku dan bila ia perempuan akan ku angkat ia menjadi anakku”(kata raja).

Setelah berita itu tersebar keseluruh penjuru dunia, Maka mulailah para tabit-tabit silih berganti mencoba mengobati putri raja namun sekian banyak yang mengobatinya namun tidak ada satupun yang berhasil menyembuhkan sang putri tersebut

Tergeraklah hati arya ingin mencoba mengobati putri raja tersebut, dengan rendah hati ia berkat kepada raja,

 kita berdo’a semuanya mudah-mudahan putri baginda bisa sembuh” (kata arya).

Rajapun mempersilakan arya untuk mengobati anak kesayangannya itu

Pelan-pelan ia menghampiri sang putri, kemudian setelah sampai didekat putri itu, arya segara mengeluarkan cincinnya, kemudian berkata;  “Hai cincin cinto ado, apo kehendak segalo ado,sembuhkanlah anak baginda rajaku ini” (sambil mendekatkan cincinnya di wajah putri tersebut)

Tak berapa kemudian sang putripun terbangun dari tidurnya yang bertahun tahun, sesuai dengan janji raja barang siapa yang bisa menyembuhkan putrinya bila ia laki-laki akan jadi menantunya dan bila perempuan akan dijadikan anaknya, ternyata aryalah yang berhasil menyembuhkan putri raja dan aryapun akan dinikahkan dengan putri raja

Mendengar berita bahwa raja akan menikahkan anaknya yang cantk itu dengan arya, para pendekar-pendekar dari berbagai perguruan tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh raja, mereka menuntut kepada raja untuk mengadakan sayembara

Arya merasa tertantang yang diungkapkan para pendekar itu lalu arya menyutujui usulan tersebut

 Raja merasa tidak bijaksana karena telah melanggar janjinya itu kepada arya tapi  arya menyetui dilaksanakannya syembara untuk mencari pemenang, dan pemenang dari sayembara tersebut akan menikah dengan putri raja, maka rajapun menyutujuinya

Keesokan harinya raja mengumumkan kepada seluruh rakyat bahwa akan silaksanakan sayembara untuk mencari suami dari anaknya

Dan raja mengundang seluruh pendekar-pendekar dari berbagai aliran (perguruan) untuk mengikuti sayembara

Dan rajapun mengundang kerajaan tetengga untuk menyaksikan pertunjukan sayembara tersebut

Hari pertunjukkan sudah tiba, satu demi satu orang-orang mulai berkumpul di tempat dilaksanakannya sayembara tersebut, dan raja tetangga pun telah sampai dan tidak sabar melihat pertunjukan yang sangat meriah itu

Satelah semua undangan sampai ditempat dilaksanakannya sayembara, raja pun membuka sayembara tersebut

Hiak........hiak.........hiak (terdengar suara pertarungan)

Dari sekian banyak yang bertarung tinggallah dua diantara mereka yang masih bertahan yaitu arya dan pendekar dari perguruan di lembah sungai merao

Sebelum berlaga, arya pun meminta kepada cincinnya “ wahai cincin cinto ado, apa kehendak sigalo ado, selamatkanlah aku saat bertarung nanti”. Arya segera menaiki pangung sayembara itu

Maka terjadilah pertarungan yang hebat, pertarungan ini berlangsung selama 3 hari 3 malam karena keduanya sama-sama sakti, sekian lama bertarung arya pun berhasil melumpuhkan lawannya, dan disaat arya berhasil mengalahkan lawannya tiba-tiba anak panah menancap didadanya yang tidak diketahui siapa pelakunya, (memang sudah direncanakan oleh pendekar lembah sungai merao yang menjadi lawan arya)

Tanpa disadari cincin cinto ado yang dimiliki arya mengeluarkan cahaya, cincin itu itu menggerakkan tangan arya dengan sigap mencabut anak panah dari dadanya lagsung diarahkan ke pemanah itu, cap..... terjatuh sipemanah itu dari atas kayu (ternyata sipemanah itu dari atas kayu)

Ternyata anak panah itu tidak menusuk dadanya hanya sampai ke bagian bajunya saja, Walaupun anak panah itu tidak berhasil menebus dadanya tapi baju arya sobek akibat anak panah tersebut
Sang raja tetangga yang hadir menyaksikannya terkejut karena kalung yang dikenakan arya itu ternyata adalah kalung yang dikenakan kepada bayinya ketika ia mebuangnya, (dikarenakan waktu itu suasana kerajaan sedang kacau, karena takut bayinya terbunuh rajapun memutuskan membuang anaknya itu)

Pada hari itu terungkaplah siapa arya yang sebenarnya, ternyata arya adalah seorang anak raja yang dibuang orang tuanya waktu kecil, arya pun sangat bahagia akhirnya ia bisa bertemu oranga tua kandungnya sendiri

Dan akhirnya Arya pun dinobatkan menjadi pemenang sayembara tersebut

Dan manikahlah arya dengan putri raja, merekapun hidup bahagia selamanya.


















BIODATA NARASUMBER

NAMA                       : KUMPAN (Alm) / Kakek
UMUR                       : 73 TAHUN
PEKERJAAN           : TANI
ALAMAT                  : MUKAI TINGGI, Kec.SIULAK, Kab. KERINCI

NAMA                       : HARWAN / Ayah
UMUR                       : 48 TAHUN
PEKERJAAN           : TANI
ALAMAT                  : MUKAI TINGGI, Kec.SIULAK, Kab. KERINCI




















BIODATA PENULIS

NAMA                       :  ARIYAL
TTL                            :  MUKAI TINGGI, 01 AGUSTUS 1988
JENIS KELAMIN    :  LAKI-LAKI
PEKERJAAN           :  WIRASWASTA
ALAMAT                   :  DUSUN 1 MUKAI TINGGI Kec. SIULAK Kab. KERINCI
No. HP                        :  082377655688

Tidak ada komentar:

Posting Komentar